BEM PNJ Krisis Moralitas : Dari Mimbar Kepemimpinan ke Jurang Moral

Oleh : Andika Rahmat Hidayat - Berita Langsung

Foto : Muhammad Yahya Ayyash

     Depok, BERAKSI MEDIA - Politeknik Negeri Jakarta digemparkan dengan kasus tindakan asusila yang dilakukan oleh dua Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Rabu (28/08/2024).

     Pasalnya, kedua anggota tersebut merupakan Kepala Bidang dengan inisial EF dan EO yang sebelumnya merupakan anggota aktif di jurusan masing-masing.

       "Dua-duanya itu Kepala Bidang, EF itu dari Akuntansi dan EO itu dari Mesin. Dulunya EF itu merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin, dan EO itu Kepala Bidang Sosial Politik Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi periode sebelumnya" ujar salah satu anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Jum'at (13/082024).

        Selain itu, kedua anggota BEM tersebut diduga berpacaran saat menjadi anggota BEM.

     "Jadi pas masuk BEM ini, mereka pacaran sih, sepenglihatan gua ya. Keliatan dari pas rapat RDP BPH BEM di sekretariat MPM, nah itu mereka kelihatan kayak orang pacaran berduaan sampe raba-raba gitu di depan anggota MPM yang lain, gaada profesionalitasnya sedikit pun" lanjutnya.

    Tidak hanya sampai disitu, perbuatan dari Ef dan EO terlihat oleh mahasiswa lain saat hendak melewati sekretariat BEM hingga viral ke sosial media.

   "Udah ngga heran sih, terus pas tanggal 28 September kemaren, mereka selesai rapat, nah posisinya lagi ujan pas saat itu, ini gua dapet berita langsung dari dianya (salah satu pelaku), kan sekret BEM dingin ya AC nya, terus akhirnya dia pake selimut dan selimutnya cuma satu, trus mereka berduaan tidur pake satu selimut gitu di tengah-tengah sekret BEM itu, terus ada salah satu mungkin orang luar bukan orang BEM dia ngefoto itu, nah dikirim lah ke instagram elangkuning terus dalih dia ya karena kedinginan itu jadi dia kaya satu selimut gitu" sambungnya.

     Perbuatan dari kedua anggota BEM tersebut mendapat peringatan keras dari MPM dan mereka diberikan surat peringatan 1 dengan Nomor: 001/PL3/EXT/SP/Peringatan 1/MPM PNJ/VII/2024.

   Dari surat peringatan tersebut, kedua anggota BEM tersebut tidak diperbolehkan mengikuti organisasi dalam waktu 7 hari, dan juga membuat sekretariat BEM lebih terbuka dan dapat dilihat dari luar.

     "Yaudah terus akhirnya dari MPM ngasih SP1 selama 7 hari dia berdua gaboleh ngelakuin kegiatan di BEM dan tirainya juga diturunin biar adanya transparansi dan itu dipertimbangkan si beberapa pasal terkait hal itu" terangnya.

        Akibat dari perbuatan kedua anggota BEM tersebut, mereka tidak hanya diberikan surat peringatan, tetapi juga diberhentikan dari jabatan mereka sebagai kepala bidang dengan Surat Keputusan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Nomor : 115/PL3/INT/SK/KETUA/BEM PNJ/IX/2024.

Comments

Popular posts from this blog

Puncak Bogor Macet Total, One Way Jadi Solusi

Pantai Marunda, Wisata atau Sampah?

Oprec PKKP di PNJ: Perubahan Cepat, Kontroversi Maskot, dan Dinamika Kepanitiaan