Oprec PKKP di PNJ: Perubahan Cepat, Kontroversi Maskot, dan Dinamika Kepanitiaan

Oleh : Maulana Robiansyah - Berita Langsung


  Depok, BERAKSI MEDIA - Pelaksanaan open recruitment (oprec) Panitia PKKP di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) kali ini menuai beragam tanggapan dari mahasiswa. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah pengumuman oprec yang diposting melalui akun Instagram IKM PNJ dan PNJ, alih-alih melalui akun resmi PKKP. Proses rekrutmen yang dianggap berlangsung cepat juga menimbulkan berbagai spekulasi.

    Perubahan besar terjadi pada struktur kepanitiaan dan staf di PKKP, yang disinyalir disebabkan oleh pergantian wadim (wakil direktur) dan staf lainnya. Ini menyebabkan munculnya berbagai pemikiran dan pendekatan baru dalam penyelenggaraan PKKP. Salah satu perubahan signifikan adalah penetapan maskot baru, "Bara", menggantikan maskot lama, Ponka. Perubahan maskot ini merupakan inisiatif langsung dari Project Officer (PO), yang dikabarkan ingin memperkenalkan sesuatu yang berbeda dalam acara tersebut. Meski tim desain sudah membuat konsep Ponka dengan atribut PNJ, PO tetap bersikeras menggunakan Bara sebagai maskot utama.

    "masalah nya itu karena wadim nya kan ganti dan staf stafnya juga ganti, jadi pemikiran tuh baru banget semua. mau bergerak pun kayak di batasi sama mereka, tau nggak maskot pkkp sekarang itu jadi Bara? itu karena si PO nya tuh pengen suatu hal yang baru, dia nggak mau pakai maskot Ponka lagi dan apapun yang terjadi itu semua tergantung keputusan PO, panitia tuh cuman jadi kacung nya aja. CC sebenarnya udah bikin maskot Ponka pakai Almet PNJ dan pakai celana hitam tapi si PO nya tuh nggak mau" ujar salah satu anggota panita pkkp. 

    Sementara itu, proses seleksi kepanitiaan juga menuai kebingungan di kalangan pendaftar. Salah satu peserta seleksi mempertanyakan mengapa dalam formulir pendaftaran terdapat kolom untuk mengisi pengalaman di organisasi internal dan eksternal kampus, padahal anggota IKM PNJ dilarang mengikuti organisasi eksternal. Meski sempat bingung, peserta tersebut mengisi bagian itu dengan tanda strip dan akhirnya lolos seleksi. Uniknya, jumlah panitia yang diterima awalnya hanya 70 orang, namun mendadak bertambah menjadi 85 orang karena adanya divisi baru, yaitu divisi Medis.

    "gua bingung kenapa di dalam pendaftarannya mereka mencantumin organisasi internal kampus dan organisasi ekstrakampus. sedangkan tuh orang IKM PNJ nggak boleh ikut organisasi ekstrakampus, tapi kenapa mereka nyantumin itu dan gua bingung. akhirnya gua isi di pendaftaran nya gua bikin strip aja trus gua upload tuh, terus akhirnya nama gua ada tuh dan anehnya yang awalnya cuma keterima 70 orang tiba tiba jadi 85 orang. ternyata ada divisi yang tadinya dipertimbangkan jadi ada, dan divisi nya itu Medis, gue bingung sama pemikiran mereka tuh gimana" lanjutnya. 

    Dalam pelaksanaan tugasnya, panitia dihadapkan pada banyak tuntutan dari PO. Divisi acara, misalnya, hanya diberi waktu 10 hari untuk mempersiapkan acara besar ini. Salah satu keputusan yang cukup mengundang perhatian adalah perintah untuk seluruh panitia berangkat ke Rindam (Resimen Induk Daerah Militer) tanpa persiapan matang. Selama berada di Rindam, panitia juga tidak diperkenankan menggunakan ponsel, yang memperumit koordinasi terkait persiapan acara. Meski beberapa panitia sudah mengajukan izin kepada komandan Rindam untuk tetap menggunakan ponsel demi urusan pekerjaan, PO tetap bersikeras melarang.

    "si PO nya nuntut banyak banget padahal kita cuman punya waktu 10 hari dan dia maksa panitianya tuh ke Rindam. Bayangin kita nggak ada persiapan apapun tiba tiba disuruh ke Rindam, pas di Rindam pun HP tuh harus dikumpul jadi gimana kita mau ngurus buat acaranya, kita juga udah minta minta ke komandan nya kalau kita masih ada kerjaan. terus si PO nya bilang ke komandan kenapa anak anak di biarin main hp, padahal hari Jumat nya udah pkkp Day - 0 dan kita masih di Rindam sampai hari Rabu terus hari Kamis nya langsung gladi" sambungnya. 

    Kepanitiaan PKKP tahun ini di bawah kendali PO yang merupakan dosen dari jurusan Administrasi Niaga (AN) PNJ. Dalam pertemuan dengan seluruh panitia, PO sempat menyampaikan bahwa cadangan panitia sudah disiapkan jika panitia yang ada saat ini gagal memenuhi ekspektasi. 


Comments

Popular posts from this blog

Puncak Bogor Macet Total, One Way Jadi Solusi

Pantai Marunda, Wisata atau Sampah?