Pantai Marunda, Wisata atau Sampah?

 Oleh: Ratu Anjani - Berita Mendalam



Foto: Pesisir Pantai Marunda 

Jakarta, BERAKSI MEDIA - Pantai Marunda di Jakarta Utara tetap ramai dikunjungi meski sampah masih berserakan di pesisir pantai. Walau upaya pembersihan sudah dilakukan, pengunjung tampaknya tak terlalu peduli dengan keberadaan sampah. Bagi banyak orang, pantai ini masih menjadi pilihan utama untuk rekreasi karena selain murah, mereka lebih fokus pada bersenang-senang ketimbang kondisi kebersihannya.

Kondisi Kebersihan dan Dampaknya pada Pengunjung

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kebersihan Pantai Marunda menunjukkan sedikit perubahan. Sampah yang sebelumnya banyak mengotori lautan kini mulai berkurang, namun sampah di pesisir pantai masih menjadi masalah utama yang belum terselesaikan.

"Ada sedikit perubahan sih. Kalau dulu lautnya masih banyak sampah, sekarang udah berkurang, paling di pinggir-pinggir aja," ujar Rika, saat diwawancarai, Minggu (15/09/2024).

Meski jumlah sampah berkurang, Rika mengungkapkan bahwa keindahan Pantai Marunda masih terhambat oleh masalah kebersihan. Menurutnya, pemandangan pantai tidak lagi seindah yang diharapkan akibat masih ada sampah-sampah yang berserakan di pesisir pantai.

"Kalau dampak nya sih ya enggak indah aja dipandang mata, jadi pemandangan yang seharusnya bersih jadi kotor gitu," lanjut Rika.

Pengunjung pantai pun turut merasakan ketidaknyamanan ini. Seno Aji, seorang pengunjung, mengaku kecewa melihat pesisir pantai yang dipenuhi sampah berserakan.

"Sebenarnya saya rada kecewa sama pengelola sekitar. Kita masuk di pungut biaya, ya seenggaknya kan ada pengelola kebersihannya supaya enak dipandang," ucap Seno, mengungkapkan kekecewaannya.

Penyebab Utama Masalah Sampah

Menurut Rika, penyebab utama sampah yang berserakan di pesisir pantai bukan hanya pengelolaan sampah yang buruk, melainkan juga kebiasaan warga sekitar yang tidak menjaga kebersihan.

"Dari kebiasaan masyarakatnya juga yang kurang tanggung jawab, enggak menjaga kebersihan dan suka membuang sampah sembarangan," ungkapnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa upaya dari pihak berwenang sudah ada, meski belum sepenuhnya efektif. Upaya pembersihan yang dilakukan menurut Rika baru mencapai sekitar 80 persen keefektifan.

Pengaruh Sampah pada Daya Tarik Wisata Pantai

Meski sampah masih menjadi masalah besar, Pantai Marunda tetap diminati oleh sebagian pengunjung. Rika menuturkan bahwa sebagian besar masyarakat yang datang tidak terlalu peduli dengan sampah, hanya ingin bersenang-senang.

"Mereka datang ya cuma buat senang-senang, enggak peduli dengan sampah," katanya.

Seno Aji menambahkan bahwa meski kehadiran sampah mengurangi minatnya untuk kembali ke pantai, faktor harga yang terjangkau membuatnya tetap memilih Pantai Marunda sebagai tempat berlibur.

"Sebenarnya sih iya, cuma karena enggak tahu mau ke mana lagi, ya salah satu opsinya di sini doang sih, karena low budget juga," ungkapnya.

Upaya dan Solusi Kebersihan Pantai

Sebagai solusi jangka panjang, Rika menjelaskan bahwa sanksi tegas perlu diterapkan untuk mereka yang membuang sampah sembarangan. Seno juga berharap kesadaran warga akan pentingnya kebersihan bisa ditingkatkan.

"Solusinya mungkin dikenakan sanksi buat yang buang sampah sembarangan," kata Rika.

Seno menambahkan bahwa kerja bakti rutin dan pembersihan berkala oleh pemerintah setempat bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah sampah yang ada di pesisir Pantai Marunda.

"Diadakan secara rutin sih, mungkin setiap minggu ada kerja bakti untuk warga setempat," jelasnya. (RA)

Comments

Popular posts from this blog

Puncak Bogor Macet Total, One Way Jadi Solusi

Oprec PKKP di PNJ: Perubahan Cepat, Kontroversi Maskot, dan Dinamika Kepanitiaan